Tahukah anda menurut data nasional Depkes RI tahun 2005, persentase balita yang kekurangan gizi adalah sebanyak 28,5% dengan rincian 19,7% gizi kurang dan 8,8% gizi buruk. Aduh bunda sungguh mengerikan ya...
Faktor-faktor penyebab kekurangan gizi diantaranya minimnya pengetahuan orang tua mengenai makanan yang bergizi, lingkungan yang kurang sehat dan latar belakang sosial ekonomi orang tua yang kurang mampu.
Kekurangan gizi pada anak, khususnya pada balita dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sehat serta perkembangan otak anak yang optimal. Tubuh yang kekurangan gizi akan rentan terhadapa berbagai penyakit dan gangguan tumbuh kembang balita.
Salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Depkes saat ini adalah penerapam gerakan Kadarzi [Keluarga Sadar Gizi] yaitu keluarga yang mampu mengenali masalah gizi setiap anggota keluarga dan memiliki kemampuan untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah anggota keluarganya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal berikut adalah langkah-langkah untuk memperhatikan gizi pada anak:
1. Mengukur status gizi anak usia Balita
Cara menilai status gizi pada yang paling sering dipergunakan dimasyarakat adalah pengukuran status gizi secara antropometri melalui dimensi tubuh manusia meliputi berat badan dan tinggi badan seorang balita.
Pengukuran antropometri menggunakan rumus perhitungan yang disarankan oleh WHO-NCHS metode ini dilakukan oleh dokter atau ahli gizi. Orang tua dapat memantau pertumbuhan anak dengan Kartu Menuju Sehat secara efektif. Melalui KMS kita dapat segera mendeteksi jika terjadinya gangguan kesehatan pada balita. Untuk dapat menilai pertumbuhan balita perlu dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan/panjang badan secara berkala di Posyandu, Puskesmas atau Dokter Anak. Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis yang menghubungkan antara dua titik hasil penimbangan pada KMS.
- Pertumbuhan baik bila grafik berat badan mengikuti garis sejajar/berhimpit atau lebih cepat dibanding kurva baku pada KMS
- Pertumbuhan tidak baik bila grafik BB menunjukkan penurunan, datar atau naik dnegna peningkatan BB lebih lambat dibanding garis baku.
Bila hal ini terjadi pertumbuhan tidak baik, harus dilakukan tindakan perbaikan asuhan gizi dan asuhan perawatan, apabila tidak segera ditangani balita akan terserang gizi buruk dan mengalami hambatan pertumbuhan
2. Angka Kecukupan Gizi [AKG] Balita
Usia 1-5 tahun adalah masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan masa bayi cukup relatif cepat dnegan indikator pertambahan gerat badan yang pesat bila cukup mendapat asupan zat gizi yang cukup
Mari kita perhatikan tabel berikut dalam memberikan makanan pada balita dan pola makan sehari 3 kali makanan lengkap dan 2 kali makanan selingan
Kecukupan Gizi Sehari | Usia 1-3 tahun [1.3000 Kalori] | Usia 4-5 tahun [1.500 Kalori] | ||
Bahan Makanan | Berat [gram] | URT* | Berat [gram] | URT* |
Nasi | 250 | 11/2 gelas | 300 | 2 gelas |
Maizena | 10 | 2 sdm | - | - |
Biskuit | 20 | 2 biji | - | - |
Daging | 50 | 2 ptong kecil | 100 | 2 ptong sdng |
Telur | 50 | 1 butir | 50 | 1 butir |
Tempe | 50 | 2 potong | 50 | 2 potong |
Kacang Hijau | - | - | 10 | 1 sdm |
Sayuran | 100 | 1 gelas | 100 | 2 gelas |
Buah | 200 | 2 buah | 300 | 3 buah |
Susu bubuk/cair | 30 | 6 sdm | 400ml | 2 gelas |
Minyak | 20 | 2 sdm | 10 | 1 sdm |
Gula pasir | 30 | 3 sdm | 25 | 2,5 sdm |
3. Susu pertumbuhan [Sumber gizi esensial untuk Anak Balita]
Susu pertumbuhan mengandung cukup zat gizi makro dan zat gizi mikro untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor serta melalakukan aktivitas anak.
Zat makro terdiri dari energi sebagai sumber tenaga, protein merupakan asam amino yang diperlukan untuk pembentukan struktur otak, pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh dan ser otak serta membantu sel-sel syaraf otak dalam melakukan komunikasi. Lemak sumber energi bagi balita dan bahn penting untuk otak, selain itu kolin, sphingomyelin dan sialic acids untuk menyempurnakan pertumbuhan otak. Kekurangan asam lemak esensial mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut rontok serta hambatan pertumbuhan otak. Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E,K serta karbohidrat berfungsi sebagai bahan baku penghasil energi yang akan disampaikan ke sel otak dan air sangant penting bagi balita berfungsi penghatar zat gizi yang lain.
Zat gizi mikro terdiri dari Vitamin A membatu perkembangan daya lihat bayi juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Vitamin B komplek semua vitamin B membantu produksi energi dan membatu terbentukanya sel-sel otak bayi. Vit B1 dan niasin membantu sel tubuh menghasilkan energi Vit B6 membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit, vit B12 membantu pembentukan sel darah. Kecukupan Vitamin B kompleks membantu mencegah terjadinya gangguan terhadap pertumbuhan dan fungsi anemia, gangguan penlihatan, kerusakan syaraf dan gangguan jantung.Vitamin C dibutuhkan untuk membentuk beberapa zat kimia lainnya agar dapat digunakan oleh tubuh, vitamin C membantu penyerapan zat besi. Vitamin D dibutuhkan untuk membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, Kolin yaitu suatu phospolipid yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk sel syaraf. Zat Besi berfungsi untuk pembentukan sel darah merah yang berperan mengankut gizi ke jaringan tubuh sehingga proses tumbuh kembang dapat berjalan baik. Mineral dan Seng membantu pembelahan sel dan pembentukan jaringan otak, kekurangan zat ini dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Iodium berfungsi mengatur kecepatan metabolisme dan promosi pertumbuhan dan perkembangan keseluruh tubuh termasuk otak, mengatur suhu tubuh dan pembentukan darah merah, zat ini juga membantu mencegah penyakit kretin [kekerdilan] dan Kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi
4. Kandungan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Otak
Otak merupakan organ tubh yang berperanan sangat penting dalam kecerdasaan. Proses pembentukannya terjadi sejak bayi masih dalam kandungan degan anak berumur sampai 5 tahundan mencapai batas maksimalnya pada usia 12 tahun. Perkembangan otak banyak dipengaruh oleh berbagai faktor seperti genetik dan kualitas makan. Zat gizi yang diperlukan oleh otak adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin C dan E, zat besi, iodium dan kolin. Juga DHA dan AA, Omega 3 dam Omega 6 untuk perkembangan otak yang maksimal.
Susu merupakan pelengkap wajib apabila kebutuhan gizi balita kurang memadai
Zat gizi mikro terdiri dari Vitamin A membatu perkembangan daya lihat bayi juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Vitamin B komplek semua vitamin B membantu produksi energi dan membatu terbentukanya sel-sel otak bayi. Vit B1 dan niasin membantu sel tubuh menghasilkan energi Vit B6 membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit, vit B12 membantu pembentukan sel darah. Kecukupan Vitamin B kompleks membantu mencegah terjadinya gangguan terhadap pertumbuhan dan fungsi anemia, gangguan penlihatan, kerusakan syaraf dan gangguan jantung.Vitamin C dibutuhkan untuk membentuk beberapa zat kimia lainnya agar dapat digunakan oleh tubuh, vitamin C membantu penyerapan zat besi. Vitamin D dibutuhkan untuk membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, Kolin yaitu suatu phospolipid yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk sel syaraf. Zat Besi berfungsi untuk pembentukan sel darah merah yang berperan mengankut gizi ke jaringan tubuh sehingga proses tumbuh kembang dapat berjalan baik. Mineral dan Seng membantu pembelahan sel dan pembentukan jaringan otak, kekurangan zat ini dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Iodium berfungsi mengatur kecepatan metabolisme dan promosi pertumbuhan dan perkembangan keseluruh tubuh termasuk otak, mengatur suhu tubuh dan pembentukan darah merah, zat ini juga membantu mencegah penyakit kretin [kekerdilan] dan Kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi
4. Kandungan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Otak
Otak merupakan organ tubh yang berperanan sangat penting dalam kecerdasaan. Proses pembentukannya terjadi sejak bayi masih dalam kandungan degan anak berumur sampai 5 tahundan mencapai batas maksimalnya pada usia 12 tahun. Perkembangan otak banyak dipengaruh oleh berbagai faktor seperti genetik dan kualitas makan. Zat gizi yang diperlukan oleh otak adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin C dan E, zat besi, iodium dan kolin. Juga DHA dan AA, Omega 3 dam Omega 6 untuk perkembangan otak yang maksimal.
Susu merupakan pelengkap wajib apabila kebutuhan gizi balita kurang memadai
0 komentar:
Posting Komentar